Rabu, 03 Maret 2010

Unjuk rasa damai? Why not!

Unjuk rasa atau demo adalah bagian dari demokrasi yang tidak dpt terpisahkan. Gue sih setuju aja kalo ada unjuk rasa atau demo meskipun bisa membuat kemacetan dimana-mana, tapi kalo berakhir dengan ricuh, err~~ gue gak setuju banget! Lempar-lemparan batu, ngerusakin fasilitas umum, dan bakar kendaraan adalah pemandangan yang nyaris selalu ada tiap unjuk rasa atau demo. Gue tahu kok, bagaimana rasanya memperjuangkan aspirasi. Kita boleh saja marah dan kesal melihat keadaan yang ada, tapi gak perlu kan sampai harus merugikan diri sendiri dan orang lain. Misalnya nih kalo ada lempar – lemparan batu, terus kita yang kena lemparannya dan terluka parah. Selain membuat keluarga kita panik, bisa aja kalo ada efek samping dari lemparan batu itu (amnesia atau gegar otak). Kalau perusakan fasilitas umum menurut gue sama aja membuang-buang uang negara. Misalnya nih, total perbaikan fasilitas umum yang kita rusakin memakan dana lima ratus juta. Bukankah lebih baik dana tersebut untuk perbaikan sekolah yang mau roboh atau untuk memajukan desa yang tertinggal. Yang lebih bikin gue sedih lagi, perusakan ambulance milik pemerintah yang seharusnya mengangkut orang sakit malah dihancurkan. Misalnya, kita sakit parah dan harus dibawa kerumah sakit dan pihak rumah sakit sudah mengirimkan ambulance untuk menjemput kita, tapi ditengah jalan mobil ambulance nya dirusakin dan akhirnya kita terlambat pertolongan medis dan akhirnya gak tertolong lagi, hayooo.... siapa yang mau disalahin? Lalu perusakan kendaraan, kalo kendaraan kita yang dirusakin mau gak?

Gue berharap banget semoga unjuk rasa atau demo dapat berjalan dengan lancar dan berakhir dengan damai. Kita kan penerus bangsa dan kita harus menjadi contoh yang baik bagi penerus bangsa selanjutnya oto blitz black pimmy ride Exotic Moge MotoGP Transportasi Mewah car body design